KEANGKUHAN SANG PUTERI RAJA
BY : RAHMAYANI
Dahulu
kala, di sebuah kerajaan yang bernama diamond crown tinggallah seorang raja dan
permaisuri yang mempunyai seorang putra yang bernama pangeran Rawlins dan seorang
puteri yang bernama puteri Quenna. Pangeran
Rawlins adalah seorang pangeran yang bijaksana dan baik hati tetapi tidak
dengan puteri Quenna, dia adalah seorang puteri yang sangat cantik rupawan dan
sangat pandai dalam segala hal, namun sayang dia memiliki watak yang berbanding
terbalik dengan parasnya.dia sangat angkuh dan sombong sehingga banyak warga
kerajaan yang tidak menyukainya. Suatu
hari sang puteri sedang bersantai di dalam kamarnya sambil melihat kotak yang
berisi perhiasan yang baru saja di belinya.
Puteri :”akhirnya aku bisa
mendapatkan perhiasan ini, bentuknya lumayan juga..huh!!(menghela napas)panas
sekali hari ini, sepertinya aku memerlukan kipas..”
Sang
puteripun memanggil seorang pelayan, namun dengan memakai suara yang membentak.
Puteri :”pelayan..pelayaaaaann..pelaayaaaannn...”(sambil
berteriak)
Ansley :”iya puteri..saya
disini..”(sambil membawa tongkat kayu)
Puteri :”hey..siapa kamu, perampok ya??”
Ansley :”wajah setampan ini disangka perampok?OMG!!”
Puteri :”berani kamu ya?kamu tidak tau siapa saya?”
Ansley :”ya ampun please deh!,anda adalah seorang
puteri dan saya adalah pelayan anda..”
Puteri :”ish, kamu pikir saya sebodoh itu apa?
Pelayan saya itu wanita, lah kamu kan pria”
Ansley :”oo.saya lupa memperkenalkan diri saya,
perkenalkan, nama saya ansley, dan saya adalah pelayan baru anda..”
Puteri :”pelayan baru lagi?heran..kenapa setiap
minggunya pelayanku selalu berubah, tahu tidak?!”
Ansley :“karena kayak macan kali..”(sambil berguman)
Puteri :“what??kamu bilang apa tadi?coba ulangi”
Ansley :“ti..tidak ada puteri, mungkin mereka sudah
cukup kaya, jadi mereka mundur..”
Puteri :”mundur mundur, kamu
pikir ini sedang di medan perang?”(pergi sambil menggerutu)
Sifat
sang puteri yang buruk telah tersebar ke seluruh negeri bahkan hingga ke kerajaan
seberang.Di lain tempat kerajaan diamond crown, ada 3 orang pemain opera yang sedang berbincang bincang
tentang masalah sang putri yang sombong dan angkuh tersebut.
Garneta : “Kalian sudah dengar
tidak?”(secara tiba tiba)
Kay : “aduh granat.kamu pikir
jantung kami ini apa?awas ya kalau copot!..”
Garneta :”granat?agrhh..garneta
tau..” (dengan gaya ingin menjitak)
Roslin : “hahahaah, yasudahlah
tidak apa apa, lah kamu kan memang mirip granat..”
Garneta : “ish!dengarkan aku
dulu, ini masalah sang puteri raja..”
Terdiam
sesaat.
Roslin : “ooo..puteri raja yang
angkuh nan sombong itu?”
Tiba
tiba ansley, pelayan sang puteripun masuk ke dalam tempat opera, sambil
mengerutu.
Ansley :”dasar puteri angkuh ditambah sombong lagi.Kalau
aku jadi seorang pangeran.tidak akan ku terima dia menjadi istriku.”
Kay :”lagi pula jika benar kau
menjadi pangeran aku yakin malah dia yang tidak akan menerimamu”
Garneta,roslin,kay :
“hahahaha...”
Garneta :”tapi tapi..benar apa
yang ansley katakan..sepertinya kita harus memberi hukuman untuk si puteri itu..”
Roslin :”wah..beresiko berat
itu..aku tidak mau, aku sudah cukup menderita hidup dalam kemiskinan, aku tidak
mau menghabiskan hidupku di dalam penjara bawah tanah istana yang terkenal
sadis itu..”
Ansley :”ah ..kita tidak akan
membunuh dia kok..hanya memberi dia pelajaran sedikit..”
Roslin :”kalau masalah pelajaran
dia pasti sudah lebih paham dari kita..”
Garneta :”ah..sudahlah
kalian..aku punya rencana..begini rencananya..”
Ansley
dan para pemain opera tersebut berunding untuk menyusun rencana bagaimana
membuat sang puteri jera agar dia tidak lagi bersikap sombong dan angkuh. Setelah itu di paviliun kerajaan, sang
puteri sedang bertemu dan berbincang bincang dengan raja Richard, permaisuri
wilona dan juga pangeran Rawlins.
Raja : “puteri Quenna..belakangan
ini ayahanda mendengar kabar tidak enak dari para menteri..ada apa sebenarnya?”
Pangeran :”iya..telingaku sampai panas mendengarnya..”
Puteri :”masuk kulkas biar adem..”
Raja :”puteri, ayah sedang bertanya padamu..jadi
jawab!”
Puteri :”jangan galak dong pa..”
Raja :”(Cuma bisa pegang kepala)”
Puteri :”ayahanda..pangeran,ibunda, perlu kalian
ketahui, mereka itu hanya iri kepadaku, karena mereka tidak bisa hidup enak
seperti aku..”
Permaisuri :”puteri..kamu tidak
boleh seperti itu, bersikaplah lebih lembut..”
Puteri :”ih..ibunda, aku ini adalah seorang puteri
yang sangat lembut, bahan suaraku seperti kapas yang jatuh tertiup angin..”
Pangeran :”ya..tapi kamu lebih cocok menjadi angin..”
Puteri :”apa?benarkah?”
Pangeran :”ya,angin topan..”
Puteri :”ish, ibunda..”
Permaisuri :”kalian berdua..”
Puteri :”pangeran, aku dengar kau
akan segera menikah, so..sebaiknya urus pernikahanmu saja, jangan mengurusi urusanku are you understand
my bro..?”
Pangeran :”apa?jangan mengurusi
urusanmu my young sister?”
Puteri :”yes!”
Raja :”sudah sudah, sebagai seorang puteri dan
seorang pangeran kalian tidak boleh bersifat seperti itu..memalukan.”
Dengan
kesal Sang puteri meninggalkan paviliun, tinggallah pangeran, raja dan sang
permaisuri yang sedih melihat puteri dan adik kesayangan mereka itu bersikap
tidak seperti semestinya.
Permaisuri :”apa yang salah dariku?hingga puteriku
sendiri tidak dapat ku atur,apa?apa?” (dengan gaya lebay)
Pangeran :”sudahlah ibunda,jangan bermain opera
disini,lagi pula ini bukan salah ibunda..”
Raja :”benar..sudahlah permaisuri
jangan membuat drama..aku yakin nanti pasti ada cara membuatnya berubah..”
Pangeran :”sepertinya akan sangat
susah ayahanda..”
Raja :”mengapa?”
Pangeran :”karena dia bukan power rangers..”
Raja,
ratu serta pangeran pergi meninggalkan paviliun dengan sedih dan juga kecewa, melihat
tingkah sang puteri yang sangat tidak sepadan dengan apa yang telah di ajarkan
selama ini.Di suasana lain puteri yang sedang marah dan kesal memanggil
pelayannya dengan nada kasar..
Puteri :”pelayan..pelayyaaann..Ansleyyyyy..”
Ansley :”iya puteri..ada apa?”(sambil membawa
gulungan kertas dan sapu.)”
Puteri :”bawakan kipasku..”
Ansley :”baik puteri..”
Puteri :”eh tunggu..apa yang ada di tanganmu itu?”
Ansley :”ini sapu puteri?apa puteri mau menyapu?..”
Puteri :”enak saja, yang ku tanyakan itu gulungan
kertas yang ada di tanganmu bukan sapu..”
Ansley :”oo..ini undangan pertemuan antar pangeran
dan puteri raja..”
Puteri :”oh..benarkah?akhirnya ada juga pertemuan
seperti ini, jadi aku bisa memperlihatkan berbagai perhiasan dan gaun mewahku
kepada mereka, I like it..dimana akan dilaksanakan acara itu?”
Ansley :”semua ada di dalam
undangan ini puteri..sepertinya acara akan di laksanakan besok..”
Setelah
menerima surat tersebut, sang puteri tersenyum dan pelayan itu keluar dari
tempat sang puteri berada. Keesokan
harinya, sang puteri sudah bersiap siap untuk berangkat ke acara pertemuan itu
dengan di dampingi oleh pengawal.sang puteri sangat senang, hingga tidak
mengetahui bahwa banyak ke janggalan yang terjadi padanya hari ini.
setelah sampai di tempat
itu......
Puteri :”apa??inikah tempatnya?biasa
sekali..ini seratus kali lebih buruk dari kamar kepala pelayan.kau yakin ini
tempatnya?
Ansley :”benar puteri..suwer deh?!!”
Tak
lama kemudian tiba tiba muncul 3 pemain opera itu dan Ansley keluar dari
ruangan.Saat ini pemain opera itu menyamar menjadi seorang puteri dengan
menggunakan baju opera mereka dan yang satunya menjadi pangeran.Dengan gelagat
bak seorang pangeran dan puteri raja ketiga pemain opera itu menghampiri sang
puteri.
Garneta :”hay puteri Quenna..”
Puteri : “kamu menggenal saya..?”
Garneta :”ya..siapa yang tidak
menggenal kamu..kamu adalah seorang puteri yang sudah terkenal di berbagai
kerajaan..”
Puteri :”ooh..kamu bisa saja(sambil tersenyum
malu..)but,aku tidak mengenal kalian, memangnya kalian dari kerajaan mana?”
Garneta :”perkenalkan..namaku
puteri garneta dari kerajaan entah berantah..”
Kay :”aku aku pangeran kay dari
kerajaaaaaan, hemm, kerajaan kaghak adha..”
Roslin :”dan aku puteri roslin
dari kerajaan imajineshi..”
Puteri :”kerajaan apa itu?aduh,yasudahlah..nanti
jika aku bertanya aku pasti kelihatan bodoh.oh,tidak bisa tidak bisa..”
Kay :”ah aku lelah..mari kita
duduk..”
Roslin :”oo..ayo..”
Sang
puteri dan ke 3 pemain opera tersebut lalu
duduk sambil berbincang bincang.Tidak lama kemudian kay keluar untuk ke kamar
kecil.
Kay :”aku permisi dulu ya..”
Gadis
lainnya dan juga sang putri hanya mengangguk saja.Kemudian kay masuk ke dalam
ruangan kembali sambil menyilangkan tangannya ke belakang lalu menghampiri sang
puteri dan tiba tiba.
Puteri :”huaaaaaa!!!!”(menjerit ketakutan karena di
todong kayu yang runcing oleh kay)
Puteri :”apa apaan ini?apa salahku?and don’t touch
me okey?”
Garneta :”don’t touch you?dan kamu
tanya apa salah kamu?”
Puteri :”iyaaa..hey, lepaskan dulu itu, bagaimana
kalau kayu itu itu benar benar mengenai leherku?aku bisa mati, aku belum mau
matii..haaaaa...”(sambil menjerit)
Kay :”diaaaamm!!!kalau kamu
bicara terus, kayu ini benar benar akan masuk ke lehermu..”
(sang putri hanya meringgis
ketakutan)
Roslin :”kamu mau aku katakan apa
salahmu?salahmu adalah kamu seorang yang angkuh, sombong dan tidak peduli
kepada rakyatmu bahkan kamu juga sering menggambil hak rakyatmu..”
Puteri :”lalu apa peduli kalian?”
Garneta :”jelas kami harus
peduli, karena kami juga termasuk rakyatmu”
Puteri :”jadi kalian bukan seorang puteri?”
Roslin :”bukan!!kami hanyalah
rakyat jelata dan termasuk kedalam rakyatmu yang menderita..”
Puteri :”what??seorang puteri di tipu oleh rakyat
jelata?sebegitu polosnya aku..”
Roslin :”anda bukan polos puteri tetapi lebih
tepatnya bodoh”
Puteri :”apa?berani kamu?aku ini seorang puteri!”
Roslin :”tidak lagi jika kayu itu akan mengakhiri
hidupmu..”
Puteri :”jadi mau kalian?kalian ingin membunuhku?”
Roslin :”tidak..tidak..kami bukan
orang yang kejam, kami hanya ingin sesuatu..”
Puteri :”katakan apa itu?perhiasan, uang, atau apa?”
Roslin :”katakan..”(sambil
melirik kearah Kay)
Kay :”kami ingin kamu
mengembalikan hak kami, ubah sikapmu dan jangan merampas hak hak rakyatmu.”
Puteri :”okey..baiklah..tapi lepaskan kayumu itu..”
Kay :”remember it!!jika kamu
ceritakan pada orang lain.Maka kamu akan benar benar mati.”
Puteri :”okey fine!! I will remember it! I am promise..”
Para
gadis tersebut meninggalkan ruangan, sementara puteri masih gemetaran di dalam
ruangan.Dengan nada gemetaran sang puteri memanggil pelayannya.
Puteri :”Ansley..ansleyyy..where are you..”
Ansley :”I am here puteri..ada
apa?apa yang terjadi?what happen with you?”
Puteri :”kemana saja kamu?kamu tidak tau?aku hampir
mati di sini..”
Ansley :”tapi putri masih hidup
kan?”
Puteri
menggeram kesal dan berlari ke luar ruangan, sementara itu sang pelayan....
Ansley :”rasakan itu..emangnya
enak dikerjain sama rakyat sendiri..hahahaha..”
Sambil
tertawa si pelayan keluar dari ruangan dan mengikuti puteri.Setelah sampai di
kerajaan sang puteri langsung menemui pangeran rawlins sambil ketakutan.
Puteri :”pangeran...”(sambil merengek dan sedikit
menangis)
Pangeran :”apa?mau ngajak ribut
lagi.sini maju..”
Puteri :”(menangis dengan kencang)”
Pangeran :”eh,aku kan belum ngapa ngapain, belum juga
di jitak.kamu sudah menangis”
Puteri :”villa,kuda,dan kereta kencana..cukup
sisakan satu satu saja..yang lain semua itu pangeran jual dan uangnya berikan
kepada semua rakyat okey?”(sambil menangis)
Pangeran :”why?selama ini kamu
tidak pernah mau menjualnya..kenapa sekarang berubah?”
Puteri :”pokoknya jual saja..aku mohon..please...”
Pangeran :”okey..it’s not a
problem for me..aku akan lakukan itu..”
Puteri :”thanks..anyway..ikut aku menemui ayahanda
dan ibunda ya..”
Pangeran
hanya menganggukkan kepalanya kemudian sang puteri dan pangeran menemui raja di
ruangan tahta, disana sudah ada raja, permaisuri, pelayan dan ketiga pemain opera.
Puteri :”what this is?”
Raja :”duduklah..”
Puteri :”kenapa mereka ada disini?ayahanda tidak
tau, aku hampir mati karena mereka..”
Pangeran :”lebay!”
Raja :”sudah sudah,begini
ceritanya puteriku..(sambil sedikit tertawa)”
Sang
raja menceritakan kepada puteri bahwa ketiga pemain opera tersebut datang ke
istana untuk meminta izin agar mereka bisa membuat puteri merubah sikapnya
selama ini, dan raja dengan mudah menyetujuinya demi kebaikan puteri.Pelayan, pangeran,
bahkan permaisuri mengetahui hal ini.
Puteri :”so..jadi semua di rencanakan..?”
Garneta, roslin. Kay :”sorry princess..”
Puteri :”kalian mau diberi
hukuman..”
Kay :”boleh jika puteri ingin merasakan hal yang
sama seperti kemarin”
Puteri :”haha??ayahanda,lihat!mereka mengancamku.”
Roslin :”kami hanya bergurau puteri..”(kemudian
ketiganya tertawa)
Pangeran :”puteri, yang mereka lakukan adalah untuk
kebaikanmu juga adikku puteri Quenna tersayang..”
Puteri :”aku merasa bodoh!” (gaya lebay)
Permaisuri :”mulai sekarang..tidak usah menjadi kapas,
angin atau sebagainya, cukup menjadi puteri saja dan jangan habiskan uang
kerajaan sesuka hatimu, kalau kamu tidak mau tinggal di gubuk yang kecil dan
reyot..”
Puteri :”ibunda..tapi bukan begini caranya, aku
terlihat bodoh di depan rakyatku sendiri?oh,nggak mungkin buanget!”
Pangeran :”terus bagaimana?tunggu
di asingkan ke pulau terpencil dulu?begitu?atau nggak penjara bawah tanah?”
Puteri :”hah?tidak..tidak mau..baik ibunda..aku
tidak akan sombong dan angkuh lagi..”
Permaisuri :”promise?”
Puteri :”emm,emm..tapi sekali
sekali nggak apa apa ya?”
Semua kecuali puteri :”PUTERIII....”
Puteri :”okey okey,aku berubah!tapi nggak janji
ya..aku kan bukan super hero!”
Pangeran :”(geram)puterii..(sambil mengejar puteri)”
Yang lainnya :”(tertawa)sambil keluar pentas.
Akhirnya
semua ini menjadi nyata,sang puteri tidak sombong dan angkuh lagi,kini dia
sudah mulai belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.dan inilah akhir
cerita kami.
Wasalam
PEMAIN :
1.
PUTERI
QUENNA
2.
PANGERAN
RAWLINS
3.
PELAYAN
ANSLEY
4.
PEMAIN
OPERA 1 GARNETA
5.
PEMAIN
OPERA 2 ROSLIN
6.
PEMAIN
OPERA 3 KAY
7.
RAJA
ROBERT
8. RATU WILONA
Izin copy naskah dramanya ya mba.. buat pentas drama akhirussanah. oia ceritanya bagus mba. terima kasih :) sekalian izin buat ngerubah nama tokohnya ya..:D
BalasHapusiya, silahkan aja..
BalasHapussemoga bermanfaat ya..
izin copy mba:)
BalasHapusIzin saya copy y mba
BalasHapusmbak izin copy buat pentas drama
BalasHapusizin juga mbak saya juga mau copy drama buat pentas.
BalasHapusmbak izin copy... buat tugas akhir sekolah pentas drama..
BalasHapusIjin kak buat ipentas inagurasi
BalasHapusIzin copy ka,untuk pentas seni
BalasHapusTerimakasih