DRAMA
KASIH IBU
(REALITA
HIDUP)
CIPTA : Rahmayani ZA
TOKOH DALAM DRAMA :
1. IBU
2. DINA
3. MITA
4. INE
5. ADIT
6. NARATOR
KASIH
IBU
Seorang
ibu pasti akan melakukan hal yang terbaik untuk anaknya, apapun yang membuat
anaknya bahagia dan yang akan membuat anaknya bangga.Namun seorang anak
terkadang tidak bisa menjamah dengan baik atas pengorbanan seorang ibu, malah
terkadang mereka sering mengacuhkan bagaimana lelahnya seorang ibu berjuang
untuk membuat anaknya bahagia.Kesalahan anak yang terkadang meneteskan air mata
seorang ibu, dapat termaafkan hanya dengan rasa kasih sayang sang ibu.Maka dari
itu Sayangilah ibumu seperti beliau menyayangimu.kisah berikut ini adalah salah
satu dari sekian juta hal yang terjadi antara seorang ibu dan anak.
(suasana teras rumah)
Ibu :”dina..cepat,nanti kamu telat ke
sekolah..”
Dina :”iya buk..ini juga mau ke sekolah kok..”(sambil
keluar tergesa gesa).
Ibu :”ini bekalnya jangan lupa dina..”
Dina :”gak ah buk,udik banget bawa gituan..dina
makan di kantin sekolah aja..”
(sambil
berlari pergi)
Ibu :”dina..kamu harus menghemat
nak...dina...”
Ya..itulah sikap yang tidak boleh dimiliki oleh seorang anak.Seharusnya
jika dia tidak mau, dia tetap harus membawa bekalnya tersebut dan setidaknya
dia harus menghargai apa yang telah di lakukan oleh ibunya.Sementara itu saat
di sekolahnya..
Dina :”hay..”
Ine :”eh dina..kamu udah datang?coba deh kamu
liat..ini handphone barunya mita..bagus kan?(sambil memperlihatkan smartphone
tersebut).
Dina :”iya..bagus..”
Mita :”ini hadiah ulang tahun dari mama aku lho..”
Adit :”mama aku...aku di kasih gedong sama mama
aku..”(dengan nada mengejek)
Mita :”apaan sih adit.”
Adit :”ngomongnya itu biasa aja kali..”
Mita :”masalah buat loe?(sambil mengejek)o ia
din..bukannya kamu ulang tahun minggu depan?”
Dina :”iya..tapi aku kayaknya gak bakalan dapet
hadiah apa apa deh..”
Mita :”loh kenapa?gak mungkin kan ibu kamu gak
mau kasih kamu kado?”
Ine :”iya..ada ada aja kamu..”
Adit :”gimana kalau aku aja yang kasih?..”
Dina :”kasih apa?”
Adit :”emmm..kasih hati aku ke kamu..hahahaha..”
Mita :”ngerayu..ngerayu..”
Dina :”(hanya menghela napas)”
Bell berbunyi.itu tandanya mereka sudah mulai belajar.Tapi
saat jam pelajaran dan istirahat tidak ada hal hal aneh yang terjadi, jadi
ceritanya kita lanjutkan saat mereka sudah pulang sekolah.Tepat jam 14:00 WIB
mereka pulang ke rumah masing masing.Dina pulang ke rumah dengan wajah suram
dan lesu..kira kira apa yang akan terjadi ya..?
Ibu :”udah pulang nak..?”
Dina :”iya..”(dengan nada ketus).
Ibu :”kamu kena..”
Dina :”udah deh buk..dina itu baru pulang
sekolah,capek tau gak..jadi jangan nanya nanya terus..”(membanting tas
sekolahnya ke lantai).
Huh..apa begitu sikap seorang anak terhadap ibunya?kasar
sekali.Tak dapatkah dina berkata lebih baik dan sopan lagi?ada apa dengan
dina?kenapa dia bersikap seperti itu?apa mungkin....
Ibu :”dina..ada apa sebenarnya..?”
Dina :”buk..ibu tau gak?temen temen dina sekarang
udah pada punya handphone canggih..sementara dina masih aja sama handphone
butut ini..”(sambil menunjukan handphoennya)
Ibu :”ibu rasa handphone kamu itu juga
canggih nak..”
dina :”ini itu handphone lama buk..udah gak
jamannya lagi..”
Ibu :”nak..kamu harus bersyukur..di luar sana
bahkan ada yang sama sekali tidak punya handphone..”
dina :”tapi dina bukan orang yang ada diluar
sana buk..pokoknya dina gak mau tau.Di hari ulang tahun dina, dina mau
handphone baru dan gak boleh yang butut harus yang canggih titik!!”(sambil
berjalan pergi).
ibu :”dina kamu mau kemana?ganti pakaian dulu
nak..”
dina :”bodo amat!!!”
ibu :”astagfirullahalazim dina”(sambil
meneteskan air mata).
lihat?bahkan sekarang dia sudah meneteskan air mata
ibunya.Dina..dina,tak semestinya dia berkata begitu kasarnya.kemana dia
pergi?Ohh oh...ternyata Dina pergi kerumah ine, pasti untuk menghilangkan
kekesalannya dan pasti juga dengan membuat sebuah cerita bukan seperti kejadian
yang di alaminya...
ine :”dina?kok kamu kesini?belum ganti baju
lagi..”
Dina :”gak ada orang di rumah aku ine..”
Ine :”oo..duduk dulu..eh..kan bentar lagi
kamu ulang tahun..kami ke rumah kamu ya?”
Dina :”jangan!!!eh..maksud aku,acaranya di luar
aja sama temen temen..jadi jangan ke rumah..”
Ine :”kok gitu sih?”
Dina :”ya gitu..”(sambil tersenyum kecil).
Ine :”aneh kamu na..”
Keesokan
harinya saat jam istirahat ine sedang berbincang bincang dengan mita dan adit,
sementara itu dina sedang menemui guru mata pelajaran sejarah.Teman teman dina berbincang
bincang tentang masalah dina yang tidak pernah ingin mereka datang ke rumahnya.
Ine :”kenapa dina tidak pernah mau kita
datang ke rumahnya?”
Mita :”kan mamanya dia jarang ada di rumah..”
Adit :”emangnya ibu dia itu kerja apa sih?kok
kayaknya gak jelas gitu.”
Ine :”jelas gak jelas tapi kamu tetap suka
kan sama dina?”
Adit :”ah..udahlah..dia mana selevel sama
aku..dia elit dan punya barang barang bagus kayak kalian..nah aku..gak punya
apa apa..”(tampang memelas).
Mita :”tampangpun gak punya ya..”
Adit :”iya!!!eh.enak aja..”
Ine :”makanya kuping itu pasang..jangan di
jadiin pajangan aja..”
Adit :”ish!!dasar cewek cewek..”
Ine :”balik lagi nih..kalian penasaran
gak?biar kita cari tau..”
Mita :”lumayan sih..gimana dit..”
Adit :”suka suka kalian lah..”
Mita :”yaudah..anggap aja itu jawabannya iya..”
Sepulang sekolah, ketiga orang teman dina tersebut
mengikuti kemana arah dina pulang.mereka sangat penasaran kenapa dina bersikap
seperti itu tentang keluarganya.dan ternyata yang tidak di duga dugapun
terjadi.ketiga orang sahabatnya itu melihat bagaimana perlakuan dari dina
kepada ibunya.
Ibu :”dina..gimana kalau hadiahnya ibu
ganti..ibu belum sanggup membelikan kamu handphone baru..ibu gak punya uang
nak..”
Dina :”itu bukan urusan aku.itu urusan ibuk,
pokoknya aku gak mau tau..hadiah itu tetap harus ada.”
Ibu :”dina..ngertiin ibuk sekali ini aja..ibu
mohon.”
Dina :”sekali gak ya tetap gak.ngeyel banget sih
buk..”
Sementara itu teman teman dina...
Ine :”ya ampun..dina kok kasar banget..itu
ibunya ya?”
Mita :”kayaknya iya..itu ya penyebabnya?”
Adit :”ilang deh rasa suka aku..tega amat jadi
anak..”
Teman teman dina tetap mengintip perlakuan dina kepada
ibunya,sampai saat dina...
Ibu :”nak..kita bukan keluarga yang
kaya..bisa makan sehari hari aja udah syukur..”
Dina :”makanya kerja buk..biar kaya..biar bisa
menuhin semua mau dina..ini apa lagi?”(sambil mengambil amplop di atas meja).
Ibu :”dina..mau kamu apakan akta itu?”
Dina :”oo..jadi ini akta?akta tanah ya buk?kenapa
ibuk gak pernah bilang kalau kita masih punya tanah?”
Ibu :”itu untuk kamu kuliah nanti..”(sambil
menarik amplop tersebut).
Dina :”alah..kuliah urusan belakangan..yang
penting ibu belikan apa yang dina mau..kalau gak dina sendiri yang akan jual
tanah ini..”(sambil mengambil amplop yang di genggam ibunya).
Ibu :”jangan nak..”
Dina :”siniin buk..”
Ibu :”jangan nak..”
Dina : (mendorong ibunya hingga jatuh dan
menggambil amplop tersebut).
Tiba tiba..
Adit
,mita,ine :”dinaaa!!!!!!!”(sambil menghampiri dina).
Dina :”(kaget)ke kena pa ka ka lian di si sini?
Mita :”you are crazy?ini ibu kamu sendiri
dina..tega kamu”(sambil membantu ibu dina bangun)
Ine :”kami nyesel jadi temen kamu din..jahat
banget kamu..”
Dina :”ine..mita..adit..aku bisa jell..”
Ine :”udah cukup..lebih baik kita pergi dari
sini..aku enek liat wajah dia..buk,kami permisi dulu ya..atau ibu mau ikut
kami?”
Ibu :”enggak nak..”
Mita,adit dan ine pergi dari tempat tersebut, namun baru
beberapa langkah adit memalingkan wajahnya hanya untuk berkata..
Adit :”dina..kalau punya hati itu di
pake..jangan Cuma di jadiin pajangan aja..”
Dina :”dit..(kemudian melihat ke arah
ibuya).semua kacau karena ibuk..”
Ibu :”maafkan ibu nak..”
Dina :”gak!!!”
Dina pergi dari rumah dan meninggalkan ibunya sendiri
yang sedang menanggis.Keesokan harinya saat dina masuk sekolah adit, mita dan
ine tampak acuh dan tidak memperdulikan dina..sementara dina tampak seperti
tidak melakukan kesalahan apapun.hari ini mereka menjalani pelajaran dengan
suasana yang sangat senyap dan hening.dina terlihat tidak sanggup menahan semua
ini dan memilih untuk membuka pembicaraan saat bel pulang sekolah di bunyikan.
Dina :”kalian marah sama aku..?”
Ine :”tepatnya kecewa!”
Dina :”aku minta maaf..”
Mita :”minta maaf itu sama ibu kamu!bukan sama kami..”
Adit :”mita benar..memangnya kami ini ibu kamu
apa?aku saranin sebelum terlambat lebih baik kamu cepat cepat minta maaf sama
ibu kamu.”
Mita,
ine dan adit keluar dari ruangan kelas.
sementara
dina masih berada di dalam kelas merenungi apa yang telah dia lakukan dan mulai
meneteskan air matanya, dia mencoba menelaah ke seluruh hatinya apakah semua
itu kesalahannya?kekasaran yang selama ini dia torehkan kepada ibunya sejenak membaluti
pikirannya.Sebagai seorang anak dia telah menorehkan serpihan luka di hati
seorang wanita yang telah mengandungnya selama 9 bulan dan merawatnya hingga
kini dan sepertinya kini dia...
Dina :”aku
udah buat salah sama ibuk..”
Dina
berlari pulang ke rumahnya.Sesampainya di rumah dina melihat ibunya sedang
menjahitkan baju yang telah banyak memiliki robekan.Apa yang dia lakukan?ternyata
dia...
Dina :”ibu..dina
minta maaf buk..dina udah banyak salah sama ibuk..”(sambil menangis).
Ibu :”dina..kamu
kenapa nak?”
Dina :”dina sadar buk,sebagai seorang anak dina
ini kasar sama ibuk,dina egois,sampai sekarang ini dina malah kehilangan teman teman
dina..”(sambil terisak isak).
Ibu :”ibu
senang kamu sadar nak,ibu tidak marah sama kamu..”
Dina :”maafin
dina buk..”(sambil menangis).
Ibu :”sudahlah
nak..ibu sudah memaaafkanmu..”
Dina :”ibuu...”(sambil
memeluk ibunya).
Akhirnya dina sadar atas kelakuannya yang tidak baik
selama ini dia lakukan pada ibunya, kini dia mulai memperbaiki dirinya dan
teman temannya pun mulai menerimanya kembali dan kini dina sudah menjadi
pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Bagaimanapun
juga seorang ibu adalah pelindung dan penjaga bagi anaknya,sukar kiranya
seorang ibu akan marah dan tidak akan memaafkan anaknya.dan bagi seorang anak
elok kiranya jika kita menyayangi dan mematuhi perintah ibu kita.sekian drama
dari kami..terima kasih atas segala perhatiannya mohon maaf atas segala
kekurangan..akhir kata..
Assalamualaikum
wr..wb..
The
end
Komentar
Posting Komentar