Ekspektasi si gembul
Karya:Rahmayani ZA
“Adiera
afsheen!”suara hentakan meja membuyarkan lamunan Afsheen.
Afsheen yang semula hanyut dalam
lamunannya sontak berdiri dan meminta maaf pada guru yang sedang bertolak
pinggang di depan mejanya.
“maaf
bu, maafkan saya”ucap Afsheen seraya menundukkan kepalanya.
“kerjakan
soal yang sudah saya tulis di depan!”tutur bu Anggie dengan nada suara tinggi.
Afsheen berjalan ke depan kelas dan
mengerjakan soal yang sudah tertulis, namun dia hanya menggeleng gelengkan
kepala tanda tidak mampu mengerjakannya.Kemudian Afsheen kembali mendapatkan
bentakan dari bu Anggie.
Setelah mendapatkan beberapa nasehat
dengan nada tinggi bu Anggie, Afsheen kembali duduk di bangkunya.
***
Jam istirahat Afsheen buru buru
berlari ke arah toilet dan meninggalkan sahabat karibnya yang gembul berlari
kecil di belakangnya yaitu Iren.
Iren yang melihat Afsheen berlari
dengan buru buru ke arah toilet merasa takut sahabatnya itu akan membuat
sesuatu hal bodoh karena sedang patah hati, ya..Afsheen baru saja diputuskan
oleh pacar yang telah setahun bersamanya, melihat gelagat dan keadaan Afsheen
hari ini Iren menyimpulkan bahwa Afsheen benar benar sedang patah hati hingga
tidak konsentrasi belajar.Hal tersebutlah yang melatar belakangi Iren untuk
mengikuti Afsheen agar Afsheen tidak berbuat hal yang bodoh.
Setelah sampai di depan toilet, Afsheen
melihat ke arah kanan dan kirinya untuk memastikan tidak ada orang lain yang
melihatnya masuk ke dalam toilet.Setelah memastikan tidak ada yang melihatnya,
Afsheen dengan tergesa gesa masuk ke salah satu toilet sambil menggebrak
pintunya dengan kuat.
Iren yang baru saja sampai di depan
toilet memanggil manggil nama Afsheen, namun tidak ada sahutan sama sekali, lalu
Iren mencoba untuk mengetuk semua pintu toilet namun tetap tidak ada sahutan
dari Afsheen.Khawatir dengan sahabatnya yang satu itu akhirnya Iren kembali
berlari dengan hatinya yang sudah berdegup takut untuk meminta bantuan teman
teman yang lain untuk menemukan keberadaan Afsheen.
Iren dengan bahasanya yang sudah
tidak karuan dan napas yang tersengal sengal meminta teman teman sekelasnya
untuk menemukan Afsheen.Seluruh penghuni kelas Afsheen kini sibuk mencari
keberadaan Afsheen yang sudah 30 menit namun belum terlihat dimanapun.Semua
berpencar ke seluruh penjuru sekolah, ada yang pergi ke arah perpustakaan, ada
yang ke arah kantin hingga berhenti disana untuk minum dan makan, ada yang ke
daerah mushala hingga ada yang shalat dhuha hingga ada yang ke lapangan basket
dan aula besar sekolah namun hasilnya nihil, Afsheen tetap tidak bisa
ditemukan.Akhirnya karena sudah menyerah, Iren pergi ke ruang guru untuk
melaporkan hal ini kepada wali kelas mereka yaitu pak Dio.
Dengan
nada takut dan lompat lompatan kecil Iren yang gembul pak Dio mencoba mendengarkan
kata kata Iren.Setelah mendengar penuturan Iren yang sangat panik dan kurang
jelas pak Dio menjadi gelagapan untuk mencari dimana Afsheen berada hingga bell
tanda jam istirahat berbunyi dan pak Dio menyuruh semua siswa siswinya untuk
masuk ke dalam kelas, sementara pak Dio akan mencari keberadaan Afsheen.
Semua siswa dan siswi masuk ke dalam
kelas menunggu guru mata pelajaran datang.Iren yang berada di bangku belakang
masih khawatir dan sesekali duduk lalu berdiri lagi mengingat sahabatnya itu.Siswa
siswi yang melihat gelagat Iren menjadi gelisah dan ikut ikutan khawatir dengan
keadaan Afsheen.
“mbul,
diem aja napa?kita jadi ikutan panik nih”ucap salah satu siswa.
“kamu
nggak tau sih ceking, afsheen itu lagi patah hati, jadi apapun bisa terjadi sama
dia..gimana kalau dia coba bunuh diri di toilet?kalau nggak gantung diri di
pohon belakang sekolah..atau jangan jangan dia ke jembatan dekat sekolah untuk
lompat..aduhh..cari lagi yuk..”tutur Iren panjang lebar.
“nggak
bakalan, kita kan udah ngulik semua daerah di sekolah tapi nggak
ada..pikirannya yang positif positif aja deh..” ucap siswa yang di panggil
ceking oleh Iren.
“mungkin
aja kan kalau..”
“mbul,
kebanyakan nonton drama kamu..”potong ceking.
“nggak
peka banget sih ceking..”tutur Iren kesal.
“kamunya
itu yang kepekaan..”ucap si ceking lagi.
”cie
cie..si gembul sama ceking adu mulut..ciee..romantis banget..cie..”goda temen
yang lainnya.
“apaan
sih, nggak mau aku sama dia..sekali di dudukin bisa jadi papan aku..”ucap
ceking.
“eh
ceking..aku juga nggak bakal mau sama kamu..”ucap Iren lagi.
“CIEEEEEEE...”sorak
semua penghuni kelas.
Di
sela sela itu, tiba tiba semua mata tertuju pada pintu masuk kelas.
“cie
apaan?”
disana
sudah berdiri Afsheen.Dengan polosnya dia masuk dan berjalan santai seperti tidak
terjadi apapun sementara penghuni kelas dengan wajah heran bercampur kaget
melihat Afsheen hingga dia duduk dibangkunya, tepatnya disamping Iren.
“kamu
dari mana aja sheen?”tanya Iren memeluk Afsheen dengan air mata yang sudah
berlinang.
“apaan
sih mbul?hiperbola banget deh”ucap Afsheen
sambil melepas pelukan Iren.
“aku
pikir kamu itu mau bunuh diri tau nggak?”ucap Iren dengan menangis sangat
keras.
“apaan
sih mbul?ngapain aku bunuh diri?”tanya Afsheen sambil mencubit pipi Iren.
“abisnya,
kenapa kamu tadi buru buru ke arah toilet?trus sampai disana aku nggak nemuin
kamu lagi..aku panggil panggil tapi kamu nggak sahutin..yaudah aku panggil aja
semua anak kelas untuk cariin kamu, eh masih nggak ketemu, trus aku lapor deh
ke pak Dio”ucap Iren panjang lebar.
“apa?sampai
ke pak Dio?”tanya Afsheen kaget.
“IYAA!!”jawab
semua yang berada di kelas.
Kemudian Afsheen tertawa terbahak
bahak sambil menceritakan yang sebenarnya terjadi.
Flash back
Pagi ini Afsheen bangun dengan
perasaan yang tidak enak, perutnya sakit dan nafsu makannya hilang.Tidak
seperti biasanya, hari ini Afsheen berangkat ke sekolah tanpa sarapan terlebih
dulu.
Sesampainya Afsheen ke kelas,
perutnya kembali sakit dan akhirnya dia memilih untuk duduk sambil melamun dan
menghayal cerita untuk dijadikan isi Blognya sehingga tidak mendengar saat
dipanggil oleh bu Anggie dan akhirnya dia mendapatkan hukuman mengerjakan soal
di papan tulis, karena memang tidak tau apa apa akhirnya Afsheen menyerah dan
mengeleng tidak bisa.Setelah mendapat beberapa nasehat dari bu Anggie, Afsheen
kembali duduk dan melanjutkan lamunannya.
Saat bel istirahat berbunyi Afsheen
buru buru berlari ke arah toilet, karena malu jika ada orang yang melihat, Afsheen
terlebih dulu melirik kanan kiri baru setelah itu dia masuk ke dalam toilet.
Setelah masuk ke dalam toilet
Afsheen memakai earphone dengan volume yang cukup tinggi sembari menstalking
artis artis di instragram.Saat hendak keluar dari toilet, handphone Afsheen
berbunyi dan nama yang tertera diatasnya adalah Rafi yaitu mantan Afsheen 2
hari yang lalu.
“ada
apa?”tanya Afsheen jutek.
“sheen,
maafin aku dong, aku janji nggak bakalan ulangin kesalahan aku lagi..”ucap Rafi
penuh harap.
“eh,
kayaknya kamu seneng banget sama kata kata itu ya?ini adalah puluhan kalinya
kamu ucapin kata kata itu..nggak bosen apa?”tutur Afsheen judes.
“aku
minta maaf..aku khilaf, aku janji aku nggak akan selingkuh lagi..”ucap Rafi
kembali.
“sorry
ya, lanjutin aja khilaf kamu..aku ikhlas kok..Bye.”tutur Afsheen sambil
mematikan handphonenya, lalu dia berjalan ke arah wastafel.
Afsheen melihat perawakan dirinya di
depan cermin, dengan kulit putih dan rambut lurus serta badan yang proposional
ditambah dengan tinggi semampai namun masih juga disakiti oleh laki laki.
“Ngeselin
banget sih!”ucap Afsheen sambil menghentakan kaki.
Saat hendak keluar dari toilet Afsheen
kembali mendapatkan panggilan dari Rafi.
“maunya
kamu apaan sih?”teriak Afsheen.
“nggak
ada, aku Cuma mau bilang aku lanjutin khilaf aku aja deh..”ucap Rafi.
Afsheen hanya bisa membuka mulutnya
lebar lebar karena syok lalu mengatur napasnya lagi.
“udah?ada
yang lain?”tanya Afsheen dengan nada lembut selembut lembutnya.
“nggak
ada, Cuma itu aja, bye sheen..”ucap Rafi lalu mematikan handphone.
Afsheen kembali menghentakkan
kakinya dan mengurungkan niatnya untuk keluar, tetapi malah masuk kembali
kedalam toilet dan menghapus semua fotonya bersama Rafi, mulai dari facebook,
twitter, instragram sampai path.karena saking banyaknya hingga bel berbunyi Afsheen
baru masuk ke kelas kembali.
Flash back end
“jadi
Cuma gitu aja?”tanya Iren.
“iya
dong, emangnya mau sepanjang apa lagi?”tanya Afsheen.
“ya
ampun sheen..aku udah buat heboh satu sekolahan dong?”tanya Iren lemas.
“tuh
kan, bener apa yanga ku bilang, si gembul itu emang parno orangnya.pikirannya
negatif terus, kebanyakan nonton drama sih..”ujar ceking sambil mengejek.
“ish,
ceking nggak boleh gitu loh..itu tandanya Iren peduli sama aku..”ucap Afsheen
sambil memeluk Iren.
“tapi
sikapnya si gembul bisa buat semua orang khawatir berlebihan sheen..”ucap
ceking.
“yaudah
ceking, aku wakilin Iren minta maaf sama kamu dan semuanya ya..”ucap Afsheen
lembut.
“gak
apa apa kali sheen, emang dasar si ceking aja tuh mau tebar pesona sama
Iren..”jawab teman kelas mereka.
Lalu pernyataan itu berakhir menjadi
gelak tawa seisi kelas.Di sela sela tawa mereka tiba tiba terdengar suara pak
Dio masuk ke dalam kelas.
“bapak
udah cari Afsheen dan nggak ketemu juga, tapi kalian tenang aja, bapak udah
coba minta bantuan polisi kok”ujar pak Dio cemas.
“HAH??”ucap
semua penghuni kelas.
“loh?Afsheen?kamu
udah ketemu?”tanya pak Dio heran.
Serentak
semua mata tertuju pada Iren.
“udah
pak..”jawab Iren malu malu.
Lalu diikuti oleh gelak tawa seluruh
siswa siswi, sementara pak Dio masih berdiri tegak di tempat, menyaksikan gelak
tawa seluruh siswa siswinya dengan wajah binggung.
***
Komentar
Posting Komentar