Langsung ke konten utama

NEW CERPEN di sela sela sibuk kuliah :)

SELF IMPROVEMENT
“Bagi seseorang yang selalu menang didalam hidupnya, kalah adalah pukulan yang terberat.”
            Itulah yang sedang menimpa Hana.Hana adalah seorang gadis berusia 15 tahun yang selalu berhasil mengwujudkan harapannya.Dia terlahir dari keluarga yang berada, segala hal yang diinginkannya semua bisa didapat hanya dengan meminta kepada orang tua.Namun segala sesuatu tidak mungkin selalu berjalan seperti apa yang diinginkannya, terkadang dia terlalu yakin sehingga merendahkan orang lain dan berkata mereka tidak akan bisa, hingga pada satu titik kenyataan dia harus rela melepaskan harapan yang telah lama diinginkan hanya karena keangkuhan yang dia miliki.
***
            Pemilihan peserta olimpiade tingkat provinsi akan dilaksana sebulan lagi, siswa siswi SMP di sekolah yang berprestasi beramai ramai mengisi formulir untuk penyeleksian siapa yang akan mewakili sekolah untuk olimpiade tersebut.
            Hana berlari kecil menuju ke tempat pengambilan formulir.Sesampainya disana dia memasang wajah kaget karena melihat begitu banyak yang akan mengikuti seleksi tersebut, raut wajahnya lalu berubah menjadi tidak suka melihat situasi ini, dia menerobos kedepan tanpa menunggu antrian lebih dulu.
“bu aini, kenapa banyak sekali yang ikut seleksi?”tanya Hana kepada guru yang membagikan formulir.
“kalau begitu bagus sekali, berarti disekolah ini masih banyak yang mau peduli dengan hal yang seperti ini untuk membawa harum nama sekolah kita, tidakkah sebaiknya kamu mengantri seperti teman teman kamu yang lain?”bu aini tersenyum ramah sambil menyerahkan selembar formulir pada Hana.
“maaf bu..tapi bu, bukankah seharusnya hanya yang mendapang rangking 3 besar yang mengikuti seleksi ini?”tanya Hana dengan wajah mulai masam.
“tidak juga, karena banyak yang berminat jadi ibu memutuskan untuk memberi peluang kepada siapanpun yang mau ikut, nah..karena kamu sudah mendapatkan formulir sebaiknya kamu mengisi terus formulir yang kamu pegang itu, karena teman teman kamu yang lain sudah mengantri..”bu aini lalu melayani siswa siswi yang lain.
            Hana berlalu dari tempat tersebut dengan wajah yang kusam, dia melirik kepada teman temannya yang lain dengan lirikan meremehkan.
            Hana adalah seorang siswi yang pintar, namun banyak dari temannya tidak mau berteman dengan dia karena Hana selalu menganggap dirinyalah yang terbaik dan hanya dialah yang benar, jadi dia tidak mempunyai teman akrab yang selalu disampingnya.Hana selalu berkata bahwa dia mampu melakukan sesuatu dengan baik tanpa perlu bantuan dari orang lain.Babak baru mulai menghampiri Hana, dimana dia harus menerima sesuatu hal yang selama ini tidak ada dalam pikirannya.
1 BULAN SEBELUM OLIMPIADE.
            Hana pergi ke perpustakaan untuk membaca buku buku materi pembelajaran.Dia memilih mata pelajaran matematika dan biologi untuk seleksi perlombaan nanti, walaupun dia memilih matematika dan biologi dia sama sekali tidak menyentuh buku biologi yang sudah diambil tadi, melainkan hanya fokus terhadap materi materi pelajaran matematika.Menurutnya dia sudah sangat ahli dalam bidang biologi karena tahun lalu dia mewakili sekolah untuk bidang tersebut hingga tingkat nasional dan meraih medali perunggu, jadi dia tidak perlu ambil pusing dalam tingkat itu karena dalam pikirannya pasti dia yang akan mewakili sekolahnya lagi untuk olimpiade.Hana ingin belajar matematika dengan sungguh sungguh agar dapat mengalahkan lawannya yang selalu hampir seimbang dalam segala hal dengannya, gadis itu juga yang mewakili sekolahnya untuk olimpiade matematika, gadis itu bernama Isha.
Isha adalah seorang gadis pendiam yang tidak banyak bergaul, namun dia sangat pintar dalam hal matematika dan juga kesenian, dia kerap mewakili sekolahnya untuk ajang kreasi dan olimpiade sains dan tidak sedikit pula pengahargaan yang ditorehkan olehnya, oleh karena itu Hana merasa tersaingi dengan Isha karena banyak orang yang membeda bedakan mereka walaupun semua tau bahwa Hana sedikit lebih unggul dari Isha, itu terbukti saat Hana meraih juara umum sementara Isha berada di urutan kedua.Isha juga bukan dari keluarga yang berada seperti Hana, ibunya hanyalah seorang penjahit dan ayahnya hanya seorang buruh pabrik yang tidak tetap.Meskipun begitu sikap yang ditunjukan Isha lebih baik daripada Hana.
Kembali kepada Hana yang sedang diperpustakaan, disana dia mulai mengerutu karena banyaknya rumus yang harus dia cari, namun jiwa kompetetifnya membuat dia terus berusaha hingga dia mampu melakukannya.
HARI SELEKSI ANGGOTA OLIMPIADE.
            Semua siswa dan siswi peserta seleksi olimpiade sudah siap dengan peralatan yang diperlukan, semuanya berbaris sambil memegang formulir sekaligus nomor peserta.Satu per satu siswa dan siswi masuk ke dalam ruangan.
            Bu Aini selaku pengurus acara seleksi memberikan arahan singkat kepada seluruh muridnya yang berpartisipasi hari ini, dilanjutkan dengan pembagian lembar soal kepada tiap tiap murid, saat melewati satu kursi bu Aini mendesah lalu kembali membagikan kertas lembar soal kepada murid lainnya hingga sampai pada yang terakhir adalah Isha.
“sepertinya kemungkinan untuk menang sangat besar untuk kamu..”kata bu Aini sambil tersenyum lalu berjalan menuju meja guru yang berada didepan dan memberi aba aba kepada murid muridnya untuk segera melaksanakan soal soal di lembar jawaban.
            Tidak lama kemudian Hana masuk dan meminta maaf karena terlambat kepada bu Aini, melihat Hana, bu Aini hanya tersenyum dan mempersilahkan Hana untuk segera duduk agar tidak terlambat mengikuti tes seleksi.
            Selama tes berlangsung Isha terlihat sangat tenang dalam menjawab soal,namun pemandangan berbeda terlihat pada Hana yang terlihat sesekali terkejut dan binggung dengan soal soalnya, tidak lama setelah itu Hana bertanya kepada bu Aini.
“maaf bu Aini..kenapa soal soalnya seperti ini?”tanya Hana.
“ada apa dengan soalnya Hana?”tanya bu Aini sembari beranjak dari tempat duduknya menuju ke tempat duduk Hana.
“kenapa soal biologi sangat berbeda dari tahun lalu?”Hana terlihat berkaca kaca.
“Hana..bukannya ibu sudah pernah bilang?strukturnya sudah berbeda..itulah megapa ibu mengatakan untuk melihat baik baik formulirnya dan jangan terlalu tidak mau tau dengan hal yag sudah kamu bisa, kerjakan saja ya..mudah mudahan kamu mengerti dengan soal soalnya..”kata bu Aini sembari mengelus rambut Hana lalu beranjak kembali ke tempat duduknya.
            Hana hanya bisa menahan rasa kesal dan marahnya karena telah mengabaikan pelajaran yang dianggapnya sudah mampu dikuasai.
            Setelah seleksi usai, Hana keluar ruangan dengan muka masam.Di hatinya dia terus menggerang kesal karena kesalahannya sendiri.Tetapi Hana tetaplah Hana, dia tetap merasa yakini dengan dirinya sendiri bahwa dia pasti akan mewakili sekolahnya untuk olimpiade karena dia adalah peraih perunggu tahun lalu.
***
            Seminggu setelah ujian seleksi, akhirnya saat diadakan upacara rutin hari senin kepala sekolah mengumumkan siapa yang akan mewakili sekolah dalam olimpiade tahun ini.Hana yang berdiri di barisan paling depan dengan santai mendengarkan kata kata kepala sekolah seolah dia pasti akan terpilih untuk salah satu cabang apalagi biologi, keyakinannya itu sudah sangat tinggi sehingga dia memandang teman temannya yang lain dengan tatapan sinis seperti biasanya.
            Tibalah saatnya kepala sekolah mengumumkan siapa yang akan  mewakili masing masing cabang.Nama pertama yang keluar adalah nadira yang mengikuti cabang teknologi informasi, Hana tidak terkejut mendengarnya karena nadira juga mewakili sekolahnya tahun lalu, kemudian diikuti dengan cabang yang lainnya hingga sampai pada cabang matematika hana menunggu dengan perasaan yang tidak tentu.Saat kepala sekoah menyebutkan nama yang akan mewakili sekolah kepala Hana rasanya seperti dihantam betu besar karena bukan Hana ataupun Isha yang terpilih melainkan Kalila duta sekolah mereka.Rasa cemas mulai menggelayuti Hana, hatinya mulai tidak yakin karena dia banyak melakukan kesalahan saat mengisi lembar soal biologi saat selseksi.Saat diumumkan perwakilan dari cabang biologi Hana serasa ingin keluar barisan untuk lari karena tidak mau mendengar.Dan benar saja, Ishalah yang terpilih menjadi perwakilan sekolah.Wajah Hana mulai memerah dan matanya berkaca kaca, namun dia mehan sekuat tenaga untuk tidak menangis, setelah upacara selesai Hana buru buru lari masuk ke ruang kelas.
“mungkin itu pelajaran untuknya agar tidak meremehkan orang lain”terdengar beberapa siswi berbisik tentang hal yang baru saja terjadi.
***
Pelajaran demi pelajaran usai, Hana sama sekali tidak merespon apa yang djelaskan oleh guru guru, biasanya dia akan bertanya hal hal yang membuat suasana kelas menjadi penuh dengan suaranya, namun ari ini semangatnya pupus karena kejadian memalukan seperti ini.
Saat jam istirahat Hana tidak bergerak sedikitpun dari tempat duduknya bahkan saat teman teman yang lain mengajaknya ke kantin dia hanya menggeleng dan menenggelamkan kepala diantara kedua tangannya.Bu Aini yang tau persis sifat Hana menghampiri salah satu muridnya itu.
“ada apa hana?kenapa tidak ke kantin?kamu tidak lapar?”tanya bu Aini.
            Hana hanya menggeleng tanpa mengucapkan sepatah katapun.Bu aini dengan sayang mengelus rambut Hana.
“hana..ibu tau kamu pasti kecewa, terkadang apa yang kita harapkan tidak berjalan seperti yang kita kehendaki, ada Allah yang mengatur semuanya, kita hanya mampu berusah utnuk melakukan yang terbaik, yang perlu kamu ingat hanyalah jika kita ingin mendapatkan yang kita inginkan kita harus berusaha karena hanya itulah jalan keluar terbaiknya..”nasehat bu Aini sambi terus mengelus rambut Hana yang masih tenggelam dalam kesedihannya.Lalu Hana mengangkat wajahnya yang sudah merah diisi oleh genangan air mata.
“tapi buk, saya tidak menyangka kalau akan seperti ini,tahun lalu saya membwa nama harum sekolah hingga tingkat nasional, tetapi kenapa sekarang seperti ini?”tanya Hana dengan nada terisak isak.
“bukan hanya kamu yang kaget Hana, semua gurupun merasakan hal yang sama, karena nilai kamu berbanding jauh dengan Isha, hampir 40 persen..dan dewan guru tidak bisa memilihmu jika kamu sudah tidak sungguh sungguh seperti ini nak..”ucap bu Aini dengan lembut.
“Saya serius bu Aini, saya belajar dengan sungguh sungguh utnuk olimpiade kali ini..”jawab Hana dengan nada sedikit mengeras.
“sudahlah Hana..biarkan semua yang telah berlalu,yang penting sekarang kamu belajar dengan sungguh sungguh agar nilai kamu bertahan dan naik kembali..sebentar lagi masuk jadi hapus air mata kamu ya..malu kan kalau teman teman melihat..”ucap bu Aini sambil mengusap air mata Hana, seraya bangkit dari tempat duduknya dan kembali ke kantor dewan guru.
            Hana hanya termangu menunggu teman teman lain masuk ruangan lalu melanjutkan pelajaran dengan tidak semangat.
***
            Sudah satu minggu setelah pemilihan itu, Hana hanya belajar dan belajar tanpa melakukan apapun, dia juga tidak mencari masalah dengan siapapun.Gayanya tidak lagi angkuh melainkan lebih menyendiri dan hanya membaca juga belajar.
            Saat jam istirahat Hana dipanggil bu Aini ke kantor dewan guru, sesampainya disana dia melihat bu Aini sedang memeriksa tugas siswa siswi.Bu Aini mempersilahkan Hana duduk karena ada yang ingin dikatakan.
“Hana, bagaimana kabar kamu belakangan ini?”tanya bu Aini sambil tersenyum.
“baik bu, hanya sedikit tidak bersemangat..”ucap Hana sambil menghela napas.
“kamu tidak boleh seperti itu, mulai hari ini kamu harus lebih giat belajar lagi, kamu harus semangat supaya sekolah kita bisa meraih medali emas tingkat nasional tahun ini..”kata bu Aini sambil memeriksa tugas para siswa siswi.
“seharusnya ibu berkata seperti itu kepada Isha dan juga peserta lain, karena mereka yang akan mengerjakannya bukan saya..”ucap Hana dengan mata yang berkaca kaca.
“lho, kamu kan juga peserta Hana,ibu punya kabar baik untuk kamu..kamu akan mewakili sekolah kita di olimpiade biologi lagi tahun ini..”kata bu Aini sambil menyerahkan selembar kertas kepada Hana.
“bu, maksunya apa ini?saya amsih kurang menegrti..”ucap Hana kaget.
“Kalila harus mewakili sekolah dalam ajang pemilihan duta wisata di hari olimpiade, jadi cabang matematika akan di ambil alih oleh Isha sementara cabang biologi di serahkan kembali padamu, selamat ya..”jelas bu Aini kepada Hana.
            Hana hanya bisa diam tak berkutik saat mendengar penjelasan bu Aini, lalu dengan sesungging senyuman Hana mengucapkan terima kasih kepada bu Aini, lalu berkata akan berusaha keras untuk menjadi yang terbaik dan belajar dengan giat.
            TIDAK ADA MANUSIA YANG SEMPURNA, Semua pasti pernah melakukan kesalahan, tergantung kita yang ingin memperbaikinya atau tetap dalam kesalahan itu hingga waktu terus memutar jarumnya. SELF IMPROVEMENT itulah yang harus kita lakukan.
***



Komentar

Postingan populer dari blog ini

NASKAH DRAMA KOLOSAL UNTUK 8 ORANG

KEANGKUHAN SANG PUTERI RAJA BY : RAHMAYANI             Dahulu kala, di sebuah kerajaan yang bernama diamond crown tinggallah seorang raja dan permaisuri yang mempunyai seorang putra yang bernama pangeran Rawlins dan seorang puteri yang bernama puteri Quenna.                                                                                                                  ...

NASKAH PENAMPILAN SINGKAT MASA LALU DAN MASA DEPAN

Jadul vs kekinian Rahmayani ZA Host jadul masuk : “assalamualaikum semua, apa kabar? baik? senang sekali malam ini kita bisa bertatap muka bersama..” Host kekinian masuk : “assalamualaikum, apa kabar semua? baik? alhamdulillah ya, sesuatu..ullala..cetarr” Host jadul : “eh, main masuk aja..” Host kekinian : “so what? ini jatah aku juga kok..emangnya kamu aja..” Host jadul : “eh, ini versi 90an” Host kekinian : “bukan..ini versi jaman sekarang” Host jadul : “jaman dulu” Host kekinian : “jaman sekarang” Host jadul : “jaman dulu” Host kekinian : “jaman sekarang” Host jadul : “jaman dulu” Host kekinian : “jaman sekarang” PROJECT POP – metal vs dugem Host jadul : “oke, kalau begitu kita versuskan aja..” Host kekinian : “oke.siapa takut! ZAMAN DULU VERSUS ZAMAN SEKARANG” O pening video VS 1 : Main permainan Host jadul : “jaman dulu itu, permainannya penuh dengan kebersamaan..semuanya berkumpul dan bermain b...